Nama : Atikatul Mutmainah
Nim : A1C111065
Mata Kuliah : Pengelolaan Laboratorium Kimia
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.si
Hari / Tanggal : Rabu, 04 Juni 2014 s/d 18 Juni 2014
(24.00 WIB)
1. Buatlah rubrik angket tentang keselamatan dan keamanan bekerja
di laboratorium !
2. Buatlah peraturan bekerja di laboratorium untuk bidang Fisika,
Kimia, dan Biologi !
3. a) Uraikan bagaimana tahapan – tahapan dalam memusnahkan
reagen Buffer !
b) Uraikan bagaimana tahapan – tahapan dalam memusnahkan air
keras !
c) Uraikan bagaimana tahapan – tahapandalam memusnahkan basa
alkali selain NaOH dan KOH
4. Uraikan bagaimana etika dalam melakukan survey di laboratorium
sehingga data – data yang dibutuhkan dapat dianalisis !
j
jawaban :
j
jawaban :
1. Buatlah rubrik angket tentang
keselamatan dan keamanan bekerja di laboratorium !
2.
Buatlah peraturan bekerja di
laboratorium untuk bidang Fisika, Kimia, dan Biologi !
Peraturan bekerja di laboratorium fisika :
1.
Pada saat praktikum harus berpakaian
rapi (jika ada jas praktikum wajib digunakan), sepatu beralas karet dan berkaos
kaki.
2.
Makanan dan minuman apa saja harus
disimpan dan dikonsumsi di luar laboratorium.
3.
Tidak diperkenankan merokok di dalam
laboratorium.
4.
Barang milik pribadi seperti tas
disimpan dalam loker.
5.
Personel dengan rambut panjang
disarankan untuk mengikatnya di belakang.
6.
Duduk di atas meja Laboratorium
dilarang. Jangan sekali-kali berlari di laboratorium.
7.
Perhatikan dan pelajari tempat-tempat
sumber listrik (stop kontak dan circuit breaker) dan cara
menyala-matikannya. Jika melihat kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya
laporkan pada asisten.
8.
Hindari daerah atau benda yang
berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/strum) secara tidak
sengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas, dll.
9.
Tidak melakukan sesuatu yang dapat
menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain.
10.
Keringkan bagian tubuh yang basah,
misalnya karena keringat atau sisa air wudhu.
11.
Selalu waspada terhadap bahaya listrik
pada setiap aktivitas praktikum.
12.
Jangan membawa benda-benda mudah
terbakar (korek api, gas, dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak
disyaratkan dalam modul praktikum.
13.
Jangan melakukan sesuatu yang dapat
menimbulkan api, percikan api atau panas yang berlebihan.
14.
Selalu waspada terhadap bahaya api atau
panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum.
15.
Jangan membawa benda tajam (pisau,
gunting dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak diperlukan dalam
percobaan.
16.
Jangan memakai perhiasan dari logam
misalnya cincin, kalung, gelang, dll.
17.
Hindari daerah, benda atau logam
yang memiliki bagian tajam dan dapt melukai.
18.
Hindari melakukan sesuatu yang dapat
menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang lain misalnya bermain-main saat
praktikum.
19.
Sebelum menggunakan alat-alat praktikum,
pahami petunjuk penggunaan alat itu.
20.
Perhatikan dan patuhi peringatan
(warning) yang biasa tertera pada badan alat.
21.
Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat
praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai
fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau
peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya
keselamatan praktikan.
22.
Pahami rating dan jangkauan kerja
alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut sesuai rating dan
jangkauan kerjanya Menggunakan alat praktikum di luar rating dan jangkauan
kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan
praktikan.
23.
Pastikan seluruh peralatan praktikum
yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, api/panas berlebih atau lainnya
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
24.
Tidak melakukan aktifitas yang dapat
menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat
praktikum yang digunakan.
25.
Kerusakan instrumentasi praktikum
menjadi tanggung jawab bersama rombongan praktikum ybs. Alat yang rusak harus
diganti oleh rombongan tersebut.
Peraturan bekerja di
laboratorium biologi :
Dilarang :
1. Merokok, makan dan minum di laboratorium
2. Membuang sampah dan bahan lain dalam washtafel, laci
meja dan lantai
3. Menulis dan atau mencoret-coret dinding dan permukaan
meja.
4. Masuk ruang persiapan/staf, tanpa seizing staf/kepala
laboratorium.
Diwajibkan :
1. Memeriksa kelengkapan alat dan melaporkan setiap
kerusakan alat pada laboran, staf/kepala laboratorium.
2. Mengisi daftar hadir dan melaporkan kegiatan
individual kepada kepala laboratorium
3. Memahami dan mengikuti petunjuk penggunaan alat, dan
mengisi daftar isian kartu alat.
4. Membersihkan sisa praktikum/penelitian pada setiap
meja dan washtafel tempat anda bekerja.
5. Kegiatan mahasiswa di laboratorium harus diketahui
kepala laboratorium atau penanggung jawab praktikum.
6. Setiap pemakaian alat (elektrik, mekanik, optik atau
perpaduannya) wajib memahami petunjuk pemakaian dan mengisi format isian pada
kartu alat.
7. Bila terjadi kerusakan terhadap alat, setiap pemakai
alat wajib mengganti kerusakan komponen atau alat dengan spesifikasi yang
setara.
8. Peralatan yang telah selesai digunakan, dikembalikan
kepada laboran dalam keadaan bersih dan kering.
9. Setelah selesai melakukan kegiatan, ruangan
laboratorium harus dalam keadaan bersih.
Dianjurkan :
1.
Ambil bahan seperlunya dan gunakan
sendok zat yang sesuai dan bersih.
2. Gunakan alas yang tepat (kertas perkamen, botol
timbang, kaca arloji, cawan, dsb.) Ketika menimbang.
3. Gunakan air secukupnya dan membuka kran tidak
berlebihan (air bertekanan tinggi).
4.
Buanglah sampah atau sisa praktikum pada
tempat yang disediakan.
Sanksi :
1. Teguran.
2. Dianggap tidak hadir dalam praktikum
3. Tidak diizinkan masuk dalam kegiatan
praktikum/perkuliahan.
Peraturan bekerja di laboratorium kimia :
Tata tertib
selama praktikum
a. Persiapan
1. Praktikan yang
tidak dapat mengikuti suatu acara praktikum diwajibkan untuk melapor pada
koordinator praktikum dan sedapat mungkin dengan surat yang sah, untuk
mahasiswa sesuai jadwal kuliah disetiap semester
2.Peminjaman
alat/barang, harus segera diberikan kepada petugas laboratorium/penanggung
jawab alat paling lambat 2 hari sebelum praktikum oleh praktikan.
3. Praktikan
diharapkan datang 15 menit sebelum praktikum dimulai dan diharapkan telah siap
dengan materi yang akan dipraktikumkan.
4.Sebelum
praktikum dimulai, untuk menjaga keamanan dan ketertiban praktikum, praktikan
diwajibkan dan harus memperhatikan hal, sebagai berikut :
· Memakai jas lab (praktikum)
dengan benar.
· Sepatu harus dikenakan
dalam laboratorium dan tidak diperkenankan memakai sandal atau tanpa alas kaki.
· Rambut panjang harus di
ikat rapi.
· Kaca mata pelindung dipakai
selama dilaboratorium (terutama bila bekerja dengan bahan yang explotif)
· Jangan menggosok-gosok mata
atau anggota badan lain dengan tangan yang mungkin sudah terkontaminasi bahan
kimia.
· Memperhatikan petunjuk
bahaya dan pertolongan pertama pada kecelakaan laboratorium
· Semua kecelakaan kerja
harus segera dilaporkan.
· Barang-barang selain alat
tulis dilarang berada dalam ruangan laboratorium.
· Tidak bersenda gurau,
makan/minum dan merokok dalam ruang laboratorium
· Mengisi buku pengguna
laboratorium (absensi)
· Membayar biaya penggantian
barang habis pakai (reagen, gas, dll) yang telah ditentukan
· Mengecek barang alat yang
digunakan sesuai dengan bon pinjam barang/alat, bila terjadi
kekurangan/kerusakan segera laporkan kepada petugas laboratorium.
B. Pelaksanaan praktikum
1.Kebersihan dan
keamanan laboratorium menjadi tanggung jawab praktikan yang sedang melaksanakan
praktikum
2.Selama
praktikum berlangsung, praktikan wajib menjaga ketertiban pelaksanaan
praktikum, tidak diperkenankan bersuara keras dan dilarang keluar masuk
laboratorium tanpa seijin pembimbing praktikum
3.Setiap
penggunaan alat laboratotium harus diperhatikan cara/prosedur penggunaannya,
apabila kurang mengerti mohon segera bertanya kepada petugas laboratorium/pembimbing
praktikum.
4.Bak pencucian
harus selalu bersih dan keranjang sampah juga harus dilapisi plastik/kresek.
5. Apabila ada
peralatan yang rusak, harus segera dilaporkan pada petugas laboratorium dan
penggantian barang menjadi tanggung jawab prktikan (barang diganti sesuai
dengan aslinya).
6.
Bekerjalah
dengan hati – hati dan teliti sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
7. Demi
keselamatan bersama dalam menggunakan bahan yang berbahaya hendaknya sebelum
menggunakan bertanya kepada petugas laboratorium/pembimbing praktikum dan harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
· Api harus dihindari. Semua
senyawa organik misalnya (alkohol, eter, etanol) menguap adalah mudah terbakar
karena itu hindari pemakaian api terbuka. Pakai waterbath heating mantels.
· Api dimeja seringkali mudah
dimatikan dengan lap, hati-hati jika ingin memakai pemadam api, jangan mengenai
orang.
· Pakaian terbakar penting
sekali untuk membaringkan dan menggulingkan penderita. Tetap berdiri akan membahayakan
pernapasan dan mata penderita.
· Jika terkena bahan kimia
korosif, baik pada kulit atau mata, hal pertama yang harus dilakukan ialah
mencucinya dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian mencari pertolongan ke
instruktur.
· Jangan mencoba mencicipi
apapun ataupun mencium asap/uap dari mulut tabung, tetapi kipaslah uap tersebut
dengan tangan ke muka anda, kalo dierlukan
· Bahan kimia dengan uap
beracun atau merangsang selalu ditempatkan dialmari asam, juga semua pekerjaan
yang berkenaan dengan penggunaan bahan tersebut harus dilakukan dalam almari
asam.
· Untuk mengencerkan asam,
tuangkan asam pekat kedalam air, tidak sebaliknya.
· Berapa bahan kimia
memerlukan penanganan khusus seperti asam dan basa pekat, bromino, dimitil,
sulfat, p0, senyawa sianida, h2s, pelarut beracun seperti diklorometan dan
pelarut yang mudah terbakar seperti aseton, etanol, petrolium eter.
· Bahan kimia dipakai bersama
dan disimpan dimeja kerja reagen khusus yang diperlukan dan tidak tersedia akan
dihelaskan oleh pembimbing
· Cairan dan larutan harus
dibuang bak pencuci dan digelontor dengan air sebanyak-banyaknya
· Padatan harus dibuang
diwadah tertentu, jangan didalam bak pencuci
· Tutup botol jangan
diletakkan dimeja tetapu tetap dipegang ditangan, untuk kemudian ditutup
kembali
· Reagen yang telah diambil
dari tempatnya (desendok atau dihisap) tidak boleh dikembalikan ketempat
semula.
· Botol bahan yang telah
dipakai harus dikembalikan ke rak, tidak boleh dibawa ketempat sendiri karena
akan mengganggu pemakaian oleh praktikan lain
· Ambil secukupnya saja untuk
percobaan
C. Akhir praktikum
1. Semua alat yang telah
selesai dipakai harus dibersihkan kembali (dilap sampai kering).
· Untuk membersihkan
peralatan harus memperhatikan sifat alat terutama alat gelas
· Selang tabung dilepas dan
selanjutnya tabung gas dimasukkan kembali pada tempatnya
2.
Melakukan inventaris
alat yang dipinjam melalui bon peminjaman.
· Harus sesuai dengan kondisi
sebelum praktikum
· Setiap kekurangan alat
harap dicatat dan dilaporkan pada petugas laboratorium
· Tanda bukti penerimaan dan
pengembalian alat dari petugas laboratorium
3. Selesai
praktek, ruang laboratorium dalam keadaan bersih seperti semula (kebersihan
menjadi tanggung jawab pengguna/praktikan).
· Semua alat ditempatkan pada
tempat yang telah ditentukan
· Lantai dipel dan tidak
terdapat kotoran didalam ruang laboratorium
4. Setelah praktikum praktikan
diwajibkan
· Membuat laporan sementara
yang diserahkan kepada pembimbing/petugas laboratorium dan sudah disetujui
· Melakukan evaluasi
praktikum, yang dilakukan bersama pembimbing bersamaan dengan waktu menyerahkan
laporan sementara
Semua praktikan tidak diperkenankan pulang sebelum
kegiatan praktek selesai dan laboratorium dalam keadaan bersih.
3.
a) Uraikan bagaimana tahapan –
tahapan dalam memusnahkan reagen Buffer
!
b) Uraikan bagaimana tahapan – tahapan
dalam memusnahkan air keras !
c)
Uraikan bagaimana tahapan – tahapandalam memusnahkan basa alkali selain NaOH
dan KOH
a) Uraikan bagaimana tahapan – tahapan dalam
memusnahkan reagen Buffer !
larutan buffer di musnahkan dengan cara sebagai berikut :
Larutan buffer (larutan
penyangga) ada 2 jenis, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga
basa. Jadi menurut saya cara memusnahkan reagen buffer ini yaitu :
1. Dengan cara membuat larutan
tersebut ber-pH netral.
2.
Tambah sejumlah larutan pereduksi (bisulfit atau
ferosulfat yang ditambah H2SO4
3.
Reaksi di biarkan selesai dan di netralkan dengan NaOH
atau HCl.
4.
Jadi, larutan penyangga yang bersifat sedikit basa di
netralkan dengan larutan penyangga yang bersifat sedikit asam, begitu
sebaliknya.
5. Setelah Ph netral, baru di
buang ke lingkungan dengan banyak air.
b) Uraikan bagaimana tahapan – tahapan dalam
memusnahkan air keras !
larutan air
keras di musnahkan dengan cara sebagai berikut :
Air
keras adalah larutan asam kuat yang cukup pekat. Bila air keras
mengenai kulit, akan timbul nyeri hebat, bahkan kulit akan mengalami luka
bakar. Contoh air keras adalah asam sulfat yang dipakai untuk aki, asam klorida
untuk membersihkan permukaan logam sebelum disoldir, asam nitrat untuk menguji
logam mulia, dan asam fosfat untuk membuat garam fosfat. Asam klorida. Asam
fluoride. Cara pemusnahannya adalah sebagai berikut :
1. Tutup permukaan yang
terkontaminasi dengan NaHCO3 atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 (1:1).
2.
Campur dan bila perlu tambah
air agar membentuk slurry.
3.
Buang slurry tersebut ke
dalam bak pembuangan air(westafel).
c) Uraikan bagaimana tahapan – tahapan dalam memusnahkan
basa alkali selain NaOH dan KOH
basa
alkali dimusnahkan dengan cara sebagai berikut :
Untuk
memusnahkan basa logam alkali sisa pemakaian atau limbah kadaluarsa, misalnya Kalsium hidroksida (Ca(OH)2), dapat dilakukan dengan dua penanganan.
Yaitu, untuk penanganan bahan tertumpah, dapat dilakukan dengan cara
mengencerkan dengan air dan dinetralkan dengan 6 M HCl, kemudian diserap dengan
kain atau dipindahkan pada suatu wadah untuk dibuang. Kemudian untuk
pemusnahannya, yaitu dengan menuangkan di dalam bak dan diencerkan dengan air
serta dinetralkan. Lalu dibuang dalam pembuangan air biasa.
4.
Uraikan bagaimana etika dalam
melakukan survey di laboratorium sehingga data – data yang dibutuhkan dapat
dianalisis !
Dalam melakukan penelitian,
seorang peneliti harus memperhatikan aspek etika/moral. Kaidah dasar etika
penelitian mencakup beberapa hal diantaranya :
1. Menghormati martabat subjek
penelitian
Penelitian yang dilakukan
harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan
penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
2. Asas kemanfaatan.
Penelitian yang dilakukan
harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh
dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak
negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh
membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
3. Berkeadilan.
Dalam melakukan penelitian,
setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia.
Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
4. Informed consent.
Informed consent merupakan
pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut
serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu informasi,
komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan
tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian,
tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi,
dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
Pernyataan yang dibuat dalam
informed consent harus jelas dan mudah dipahami sehingga subjek akan tahu
bagaimana penelitian dijalankan. Selain itu, subjek penelitian harus secara
sukarela mengisi informed consent tersebut.
Adapun aspek kemanfaatan
informed consent antara lain adalah :
1) penghormatan pada seseorang.
Subjek yang diteliti berhak
menentukan apakah ia akan terus mengikuti penelitian atau berhenti.
2) melindingi subjek penelitian.
Dengan adanya informed
consent maka subjek penelitian akan terlindungi dari penipuan maupun
ketidakterusterangan dalam penelitian tersebut. Selain itu, subjek penelitian
akan terlindungi dari segala bentuk tekanan.
3) melindungai peneliti.
Karena subjek penelitian
telah menyepakati apa yang tertuang dalam informed consent maka hal ini akan
melindungi peneliti dari gugatan yang mungkin muncul dari subjek penelitian
4) kerahasiaan.
Informasi, data, sampel
(material) merupakan rahasia. Penggunaannya harus sesuai danga yang telah
dinyatakan sebelumnya. Selain itu, kerahasiaan juga menyankut identitas subjek
penelitian.